Mengenai Saya

Foto saya
Madiun, MADIUN / JATIM, Indonesia
saya orangnya ngga' pandai bergaul tapi saya ingin berteman dgn banyak orang

Minggu, 09 November 2008

Perilaku Tubuh Manusia

Ketika sang " mata " membuka dirinya, dia bisa melihat semua hal. Wajah kekasihnya, orang yang sangat dia sayangi. Berbagai hal yang ada di alam. Tapi tak mempunyai kekuatan untuk melihat ke dalam dasar hati manusia.

Ketika sang " mulut " mulai mengucapkan kata , dia mampu menghancurkan sebuah kehidupan.

Ketika sang " tangan " mengepakkan jemarinya , dia begitu hangat , begitu erat untuk menggengam tangan orang yang dikasihinya.

Ketika sang " lengan " menjulurkan tubuhnya , dia bisa menjadi seorang pahlawan , dengan kekuatannya dia meraih kekasihnya yang terjatuh.

Ketika sang
" kaki" melangkah , dia dapat menghampiri orang yang menunggunya dengan sabar dan seyum.

Ketika sang
" HATI " membuka pintunya , dia mampu menampung semua hal , menerima kekuatan maupun kelemahan seseorang. Tapi ketika dia terluka jangan harapkan dia akan kembali padamu.

Kamis, 13 Desember 2007

ALAM


Keindahan alam yang telah Tuhan berikan dengan segenap kesempurnaannya tidak sepantasnya kita sia-siakan dan kita hancurkan ataupun kita rusak.Karena dengan di rusaknya alam yang hijau maka punalah juga komunitas dan individu yang terdapat di sana. Kita adalah makhluk yang telah diberi tanggung jawab untuk merawat dan menjaga alam.Tapi mengapa kita jugalah yang menghancurkan alam itu sendiri?

Jangan Lalaikan Waktu

Glitter Words [Glitterfy.com - *Glitter Words*] 'WAKTU ' yang hilang adalah kesempatan yang disia-siakan. 'Waktu'itu tak bisa kembali, maka gunakan setiap detik 'waktu' dalam kehidupan seefektif mungkin karena jika tidak kita kan mulai kehilangan lebih banyak, tidak hanya hal itu saja.Kesempatan yg seharusnya bisa jadi milik kita akan beralih kepada orang lain.Perbaikilah sikap kita yang menyia-nyiakan 'waktu'.

Cerpen

KETIKA WAKTU MENGANTARNYA PADA "CINTA"


Kemarin aku sendirian di dunia kekasihku, dan kesendirianku sebengis kematian/Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara, di dalam pikiran malam/Hari ini, aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari/ Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan sekecup cium/
Kahlil Gibran mengajarkan kita memahami hakikat cinta yang luas, seperti ketika dia mencoba mencari cinta. Sudah berpuluh-puluh tahun lamanya dia menghabiskan waktu untuk belajar tentang cinta. Hingga ketika tahunnya yang keempat puluh, saat rambutnya mulai memutih dan tubuhnya digerogoti usia, dia baru menemukan cinta. Buku-buku sajak cinta Kahlil Gibran yang selama ini telah menemaninya lalu ditinggalkannya. Dia menatap keluar jendela, salju menutupi sebagian daun-daun yang pelan-pelan membeku seperti hatinya.
Empatpuluh tahun yang lalu dia adalah seorang pemuda tampan yang diimpikan semua wanita, bagai ksatria berkuda yang akan menjemput sang putri. Namanya Piere. Kehilangan seluruh jiwanya saat Aline meninggalkannya ke kota lain dan janji akan kembali padanya tak kunjung dipenuhi. Piere tak lagi menebarkan pesona ketampanannya pada dunia, dia lebih sibuk di rumahnya dan mempelajari cinta lewat buku-buku Gibran. Waktunya sia-sia. Tapi baginya, setiap detik yang berlalu adalah kesempatannya untuk Aline, sang putri yang akan dijemputnya suatu hari. Ketika Aline berpamitan padanya untuk menemani ayahnya berdagang, dia hanya mengangguk pelan. Dia melakukan kesalahan yang sangat fatal, Aline tak kembali sampai saat ini. Setiap melihat ke luar jendela, dia hanya melihat pohon beringin dengan daun yang semakin rimbun, sebuah pintu gerbang bergaya latin dan tanah basah yang setiap pagi berkawan embun. Tak ada rumput atau bunga disana pertanda Aline kembali. Tak pernah ada.
Satu persatu orang-orang yang menjadi bagian dari perjalanan hidupnya sudah kembali pada Tuhan. Tinggal dia sendiri dengan kesepiannya. Tak ada dialog antara dia dan kehidupan, sunyi adalah dunianya yang renta. Cinta membuatnya selalu berharap tanpa melakukan apapun untk menjemput kekasihnya. Dia pun tak tau apakah nanti akhir cerita ini akan berakhir dengan bahagia, menggantung ataukah duka. Tetap menerawang jauh dan salju pun mulai garang mengantarkan angin dingin pada dunia. Cokelat hangat adalah penyelamatnya hari ini.
Banyak mereka yang bilang padanya tinggalkan saja cintamu itu, dia akan membuatmu selalu menanti kapan sebuah janji itua akan ditepati. Atau kamu akan menjadi orang yang tak percaya pada kenyataan hidup. Bukankah suatu hal yang tak berguna? Kemudian dia akan menjawab dengan wajah datar,
“Aku tau. Tapi kesetiaan lebih dari segala kesenangan di dunia, nikmatnya membuatku menjadi manusia seutuhnya”.
Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, air pasang akan menghapus jejakku dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi.
“Akulah pantai itu dan Aline adalah lautnya.” Dia berbicara dengan nada berat.
Segelas cokelat hangat yang menjadi penyelamatnya masih tersisa separuh gelas. Kini Piere menutup jendelanya dan meneruskan petualangannya mencari hakikat cinta. Dia yakin dengan apa yang dirasakannya pada Aline, ikatan batin yang mirip dengan cinta sejati. Dia tak pernah merasakan cinta kepada seorang wanita setelah Aline meninggalkan janjinya, pernah suatu ketika seorang anak mengantarkannya pada ibunya yang sangat cantik, Dia menjadi begitu tertarik. Tapi ketika mengingat Aline wajah ibu anak kecil itu menjadi buruk rupa di matanya. Sepertinya sihir Aline begitu kuat menyelubungi jiwanya. Hanya sekali itu dia berniat menduakan Aline, tapi tak pernah bisa karena kesetiaan yang telah tertanam.
Piere tidur sejenak dalam temaram lampu kamarnya, rumah itu sejak lama tak berpenghuni kecuali Piere. Matanya tak bisa terpejam seperti biasanya, Aline pernah sekali berkata padanya jika malam menemanimu maka bayangkan aku dalam mimpimu. Piere sangat merindukannya, wajahnya yang merah dan rambutnya yang selalu terurai panjang. Ia sangat ingin bertemu dengan Aline. Tidurnya menjadi sebuah kegelisahan yang tak menentu.
Akhirnya kelelahan membuatnya tertidur lelap memasuki dunia lain dalam jiwanya. Dia berharap dalam doanya setiap malam agar esok berikutnya Tuhan mempertemukan dirinya dengan Aline dalam keadaan apapun. Ia tak peduli entah seperti apa Aline sekarang, tentu sudah menjadi tua seperti dirinya. Angin menyelimuti tidurnya dan membawanya ke alam maya tempat segala yang tidak mungkin akan tercipta disana.

* * *
Fajar membangunkan tubuh rentanya, segera ia ke meja tempatnya menanti ALine Selama ini. Entah berapa banyak surat yang tak pernah tersampaikan dan berapa banyak kata-kata cinta yang tak pernah terbaca siapapun kecuali dirinya. Piere tak pernah absent menuliskannya untuk kekasihnya, ALine…
Hari ini terasa sangat berbeda bagi Piere, ia menjadi tak kuat lagi untuk menulis. Tangannya sulit digerakkan. Ia sadar usia telah mengingatkannya pada jeopardy kematian. Namun, ia kembali bertahan demi Aline dan kesetiaannya. Pagi beranjak dan siang menggelayut di atas ubun-ubun. Orang-orang sudah tak banyak berlalu lalang di jalan depan rumahnya. Sepi. Suara salju yang bergesekan dengan angin menambah suasana yang terlalu dingin bagi mentari. Piere berjalan kea rah lemari dan mengambil kotak berisikan foto-foto bersama Aline. Sungguh saat itu kebahagiaan sedang merundung dirinya. Sebentar-sebentar ia menghirup nafas sdalam-dalam dan mengeluarkannya dengan suara yang pelan.
“Hhh…” dia berdehem sembil menahan kesedihan.“Aline, kau kemanakan janjimu itu?” Dia berbicara pada dirinya sendiri.“Taukah cinta telah membutakan mataku pada kehidupan?” kali ini pandangannya tertuju pada foto Aline yang terlihat sangat anggun dengan gaun yang menjuntai.“Taukah kau selama ini aku terus mencarimu dalam kata-katanya yang penuh haru cinta? Aline, merasakah kau bahwa kesetiaan telah menunggumu sangat lama?Sebenarnya aku telah lelah tapi kamu membuatku bertahan. Entah sepertinya tak lama lagi Tuhan akan mengajakku bersamanya.” Air mata Piere berlinang membasahi kedua matanya yang rabun. Dia sadar bahwa hidupnya tak akan lama lagi, sekarang ini harapannya hanya pada doa yang terus dia panjatkan pada Tuhannya. Berharap Tuhan berbaik hati memberinya kesempatan pada cinta yang meninggalkannya. Waktu seperti berjalan lebih cepat dari biasanya, malaikat telah bersenandung di kaki bukit dunia. Dia menggoreskan rindunya pada sebuah nisan kayu di atas tanah pembaringan.

* * *
Disana terlihat seorang tua yang anggun menggunakan kerudung hitam membawa seikat bunga mawar sebagai simbol cinta yang abadi dan kepergian. Seorang tua itu bernama Aline, dia datang bukan pada saat yang tepat untuk merayakan kembalinya kepada cinta sejatinya. Ternyata keterlambatan memberinya banyak pelajaran. Dia tak menyesal dengan jalan hidupnya, dia yakin Tuhan akan membawanya menyusul kesetiaan itu di suatu tempat indah yang disebut nirwana. Dia berjalan kembali ke rumah Piere, mengemasi buku-buku Gibran yang berserakan, membaca ribuan surat untuknya, memahami berjuta puisi yang tercipta. Aline akan membalasnya nanti setelah waktu juga menyuruhnya untuk berhenti menjalani hidup. Dia juga sendiri seperti Piere, selama ini dia tak pernah mencari jalan untuk kembali karena tak ingin melihat ksatria yang dirindukannya telah menjemput putri yang lain. Ternyata dia salah.
“Aku menunggumu menjemputku, Piere.” Aline mencium fotonya bersama Piere yang telah lusuh termakan waktu.
Piere melihat Aline dari kejauhan, langit menjadi begitu cerah saat salju kembali berjejak. Dia sangat lega Aline mengerti tentang kesetiaan walaupun tak pernah sadar ada yang menunggunya kembali. Lelaki tua itu menapaki tujuh langit dengan perasaan gembira yang tak lagi pernah dirasakannya. Dia mendapatkan sesuatu yang berharga dari waktu yang mengantarkannya pada akhir yang tak diharapkan namun bahagia. Ia begitu percaya pada kesejatian cinta, kemanapun perpisahan mengejar dan tak bisa dihindari, yang namanya cinta sejati pasti akan kembali. Tergantung waktu yang memutuskan akan lama atau hanya sedetik. Kisah mereka akan menjadi inspirasi bagi orang-orang berikutnya…Aneh, rumput dan bunga lalu tumbuh di tanah basah berkawan embun pertanda Aline kembali.

* * *

layout



Check out more Myspace layouts at pYzam.
MySpaceLayouts